The Gamer

cw //harsh words, nsfw, anal sex, handjob, blowjob, used vibrator, please be careful, read own your risk.

© anouzume


“Shit hoon, aku lagi main.”

heeseung mendesah tertahan ketika sunghoon dengan sengaja mengelus pelan celananya dengan sensual, abai dengan heeseung yang terus-terusan menyuruhnya agar berhenti.

sunghoon tak pernah suka saat dia di abaikan, apalagi jika heeseung mulai lupa dunia karena bermain game. pemuda itu akan sangat sulit untuk di alihkan perhatiannya, dan sunghoon punya senjata rahasia untuk itu.

jari-jari lentik mengusap kepemilikan heeseung yang masih terbalut celana, mengusap sensual secara perlahan, sunghoon mendengus ketika heeseung kini malah lanjut fokus dengan gamenya.

suara tembak-tembakan yang berasal komputer yang ada di hadapan heeseung memenuhi ruangan minim pencahayaan ini.

“mati lo.” heeseung berucap dengan serius kemudian menembaki lawannya habis-habisan membuatnya tertawa puas.

“senjatanya seung, ambil.” seseorang di seberang sana mengintrupsi.

sunghoon mendengus kali ini dia bersumpah akan mengambil alih perhatian heeseung sepenuhnya.

tangannya menarik resleting celana heeseung perlahan, memperlihatkan miliknya yang sedikit membesar karena elusan sensualnya tadi.

“sunghoon astaga, jangan dulu aku lagi main.” namun sunghoon enggan mendengarkan.

kini beralih mengocok pelan penis heeseung, sesekali mengelus lubang uretranya, berniat untuk semakin menggoda heeseung.

“sshh—” satu desahan tertahan keluat begitu saja dari mulut heeseung.

sunghoon tersenyum miring, kali ini dia tidak akan kalah. tangannya semakin gencar mengocok perlahan naik-turun secara teratur.

“heeseung anjir ngapain diem di tempat aja, tolol itu musuh di belakang elo bangsat.” heeseung tersentak mendengar umpatan dari salah satu temannya di seberang sana, Jay.

melihat heeseung yang kembali terfokus dengan gamenya alis sunghoon menukik, mempercepat kocokannya.

“ahhh pelan-pelan, hoon.” namun sunghoon tak peduli, kocokannya semakin cepat dan semakin cepat, membuat heeseung beberapa kali kehilangan fokusnya.

“anjing seung lo kenapa gak fokus gini sih, open mic bangsat cepetan, nanti lo mati gara-gara mendadak jadi noob gini.”

heeseung tanpa berpkir panjang, menyalakan micnya. “mencar-mencar.” jelas heeseung.

“sekarang kenapa malah mencar sih, lo kalau gue tinggalin bisa mati lo, soalnya mendadak jdi noob banget.”

“justru kalau lo ngikut terus makin gampang kita kalah bego.”

“lah iya juga.”

“ahh sunghoon berhenti dulu, habis ini kita main.” ucapnya tanpa menatap sunghoon yang sedari tadi mengemis untuk di perhatikan.

si manis menatap heeseung tak suka, padahal penisnya sudah tegang parah tapi sempat-sempatnya dia hendak menundanya demi game sialan itu.

sunghoon kini beralih yang pada awalnya duduk di samping heeseung kini berada tepat di selangkangan heeseung dengan wajahnya yang berhadapan langsung dengan penis tegang milik heeseung.

meraihnya dengan jemari lentiknya, mengendus dan mengecup-ngecup penis heeseung pelan dari bawah hingga kepala penisnya, mengecup dan menjilatinya sesekali membuat heeseung kelepasan untuk mendesah kenikmatan.

heeseung mengerang kenikmatan ketika merasakan benda lunak basah tak bertulang itu menjilat lubang uretranya meninggalkan kesan yang menakjubkan hampir membuat heeseung kehilangan kewarasannya.

“sungghoon berhenti dulu.”

si manis tak mendengarkan kini malah memasukkan setengah dari penisnya kedalam mulutnya.

heeseung bisa merasakan hangat dan basah mulai menyelimutinya, “heeseungiee ayo ngewe.”

sunghoon merengek dengan mata memohon seperti anak anjing di bawah heeseung.

shit.

“buka celana kamu dulu.” dan tanpa di suruh dua kali sunghoon langsung menurunkan celana trainingnya dengan mudah dalam sekali tarik memperlihatkan penis merah mudanya yang lebih kecil di bandingkan milik heeseung mulai menegang, lucu.

heeseung kemudian mengintrupsinya untuk membelakangi heeseung dengan kedua tangan bertumpu pada meja, membuatnya telihat menungging di hadapan heeseung.

tangan besar heeseung kemudian beralih mengambil sesuatu di dalam lacinya, membuka sebotol lube dan mengolesnya perlahan pada lubang berkendut sunghoon.

jari-jarinya menggoda lubang sunghoon dengan mengelusnya pelan memasukkan ujung jarinya lalu mengeluarkannya begitu saja membuat sunghoon merengek.

“hheunggg, masuk.”

heeseung tersentum remeh sebentar lalu mengambil sebuah vibrator irena berwarna pink dari dalam lacinya, memasukkannya dengan kasar kedalam lubang sunghoon mengontrolnya dengan kecepatan penuh membuat sunghoon mendeking.

“aahh.”

“Aku mau lanjut main.” ucapnya sambil menatap sunghoon remeh.

sunghoon mengumpat dalam hati, ini hukuman untuknya karena menganggu heeseung yang sedang bermain.

“lo habis ngapain sih, brisik banget.”

“biasa anak kucing gue, minta kawin.” pemuda itu tertawa di akhir kalimatnya.

“sejak kapan lo punya kucing?” pemuda di seberang sana bertanya heran.

“kucing gede, udahlah fokus sekarang kita bantai semuanya.”

“gas lah.”

mereka kemudian melajutkan permainan mereka, heeseung melupakan sunghoon yang masih terus menungging bergetar dengan vibrator menyumpal lubangnya.

“hnng h-heseungh.”

“brisik sunghoon, aku lagi open mic.” ucap heeseung tegas dan pelan, membuat sunghoon bungkam menahan desahannya.

sunghoon mati-matian menahan desahannya dengan menggigit bibirnya, bagian bawahanya terasa sangat menakjubkan vibrator dengan kecepatan tinggi dengan lubangnya adalah perpaduan yang gila, rasa nikmati sekaligus sakit menyerangnya bersamaan sunghoon rasanya hampir gila di buatnya.

susah payah sunghoon memutar badannya dengan tubuh bergetar, duduk bertumpu di depan penis heeseung yang sempat di abaikannya dengan kedua pahanya membuatnya sedikit menungging.

sunghoon menggelinjang pelan meraih penis tegang heeseung, mengecupnya pelan membuat heeseung meliriknya sebetar kemudian kembali menatap layar komputernya.

“hhngmff.” desahannya tertahan dengan penis heeseung yang kini menutupi mulutnya.

sunghoon menutup matanya menikmati sensasi yang semakin membakar gairahnya untuk melakukan hal yang labih lagi.

“fuck, sunghoon.” heeseung mengumpat pelan saat kembali menunduk mendapati tubuh sunghoon menggelinjang, nafasnya terputus-putus memakan penis heeseung.

sepertinya sunghoon memang benar-benar berniat untuk menggodanya.

Heeseung kemudian menarik tangan sunghoon membuatnya berhenti memakan penis heeseung, kini beralih dengan tubuh masih bergetar hebat duduk di pangkuan heeseung.

sunghoon merengek menggesek kemaluan mereka sembari menahan desahannya membuat heeseung terkekeh tampan yang mana membuat sunghoon langsung berfantasi heeseung akan segera mengganti vibrator itu dengan penisnya sendiri.

“look at you sunghoon, sangean.”

bukannya marah mendengar kalimat mencemooh dari heeseung, gairahnya justru semakin terpancing.

“hhangg hueee, m-mau heeseung.”

“kamu mau apa, sayang?”

dengan tubuh bergetar sunghoon mengalungkan kedua tangannya di leher heeseung masih terus menggesek-gesek bagian bawahnya.

“m-mauhh heeseung, mau hhseungjh masuk di sini, ganti dengan penisnya heeseung huee.”

heeseung kemudian beralih menarik tengkuk sunghoon membawanya kedalam sebuah ciuman yang panas, saling berperang lidah berbut silva.

ciuman dalam itu berlangsung tidak begitu lama ketika heeseung memilih untuk menyudahinya, dan berakhir menggigit cuping telinga sunghoon sensual.

“boleh tapi jangan berisik aku lagi open mic.”

“hah lo ngomong apaan sih seung?”

“gak apa-apa, arah timur lo kesana gue ke barat.” ucap heeseung pelan di bersamai dengan gerakan mengeluarkan vibrator yang masih terus bergetar itu dari dalam lubangnya.

“aaahhh, uh heeseung AAAH!?! pelan-pelan.” sunghoon memekik kaget ketika heeseung masuk tanpa aba-aba.

“siapa yang tadi mau aku masuk cepat-cepat, hmm?” ucapnta seduktif dengan satu tangannya meremat pinggang sunghoon membantu sunghoon naik turun diatas tubuhnya.

“s-sunghoonhh ahh sunghoon yang mau hngg.” sunghoon naik turun dengan kecepatan stabil.

heeseung beberapa kali menggigit leher sunghoon ketika merasakan rektum sunghoon mengetat sembari satu tangannya fokus dengan game di laptopnya.

si manis yang sedari tadi naik turun diatas pangkuan heeseung megeratkan pelukannya di leher heeseung, heeseung lalu beralih menatap sunghoon yang mendesah pelan tak karuan dengan mata sayu dan bibir bengkak memerah tebuka mengeluarkan erangan-erangan erotis.

fuck

“enak, hmm?”

di tengah kegiatan naik turunnya sunghoon mengangguk patah-patah, “i-iyhaah enak, sunghoon suka.”

heeseung lalu mengabaikan gamenya kini beralih membantu sunghoon mempercepat kegiatan memompanya, heeseung tau sunghoon akan mencapai putihnya sebentar lagi.

“mau keluar sekarang?” sunghoon mengangguk lemah menanggapinya.

heeseung semakin mempercepat gerakan tangannya, menimbulkan bunyi tabrakan antar kulit yang cukup keras.

“aaah aahh, keluar uuuh adek keluaar.”

“haahh.”

tepat pada tusukan kelimat sunghoon mencapai putihnya di bersamai dengan heeseung yang juga telah mencapi pelepasannya, tubuh sunghoon bergetar pelan merasakan cairan heeseung memenuhinya.

“emang anjing lo seung, lo kira dari tadi gue gatau lo ngapain.”

heeseung tertawa sebentar mendengar jay yang merutuk kesal, sebetulnya dia juga tahu sedari awal jay menyadari kegiatan mereka, siapa juga yang tidak akan menyadarinya? sunghoon tak pernah diam selama mereka bercinta mau sepelan apapun suaranya jay akan tetap mendengarnya meskipun samar-samar.

“makanya cari pacar, biar bisa ngewe sambil main game.”

“bangsat lo.”


kakskskshs gatauu aku nulis apaaa ksjs semoga kalian suka hehe.

terimakasih banyak juga buat cinta yang udah ngasih aku prompt ini huhu semoga kamu suka aksjsjs ilysm (っ˘з(˘⌣˘ )